我们在哪里:一个邪恶的Svbcvltvre的故事| Ke Mana Kita Beranjak ?: Renungan dari Bias Kegelapan

Sementara itu,isu yang sering tereksploitasi secara bias dari Black Metal adalah Satanisme。 Padahal dalam konteks印度尼西亚atau Nusantara(电影制片厂),isu tentang Satanisme bisa dibilang nyaris tak ada(untuk tidak menyebutnya“ mengada-ada”)。 瓦卡纳(Samanisme)双关语(Satanisme)双关语(Setululnya)美洲狮(Cuma salah)

阿帕·杨·特里贾迪(di sana)邓禄·萨玛(atau bahkan mirip)丹根·杨(di sini)。 Sehingga di Indonesia terjadilah perkembangan yang cukup beragam dan ada sebagian yang berbeda dengan Black Metal yang selama ini diketahui。 Sudah pasti akan terjadi persinggungan antara mereka yang memainkan musik sama persis dengan“ aslinya” dengan yang menafsirkannya secara berbeda。

Kemudian lahirlah apa yang dilabeli sebagai爪哇黑金属。 达拉姆·纳拉西·杨·迪班贡(WDWWG secara khusus memaparkan wacana) Penggalian makna dan penafsirannya dalam konteks kearifan Budaya Jawa(dalam film ini adalah Jawa Timur)rupanya kian menguatkan kedudukan Black Metal di Indonesia。 现场场景现场现场现场现场现场现场现场现场现场现场

特雷帕斯(Derlepas),黑金(Dallam),达拉姆(Dallam)现场,西德·瓦格(WDWG)分离。 Ancaman itu berupa upaya-upaya menyeret Black Metal untuk keluar dari ranah地下supaya bisa lebih diterima(baca:dikonsumsi)oleh khalayak。 Gejala yang sangat lumrah terutama pada hal-hal yang awalnya nampak“ aneh” namun unik sekaligus bisa menjadi produk jualan yang keren。 Tidak salah memang,apalagi terjadi dalam konteks masyarakat kapitalis yang serba canggih dalam mengemas segala sesuatu yang sebenarnya secara ideologis sangat bertentangan。 Tetapi wetaknya阿肯色sangat besar吉卡精神 atau semangat唯心主义扬特班贡dan mengakar dalam黑金属itu sendiri sudah mulai mengeropos ketika masing-masing出售sibuk mengkotak-kotakkan posisinya。

Black Metal Seringkali dipandang sebagai fenomena belaka atau gejala sosial yang wajar darigenerasi muda pendengar musik。 WDWG seperti ingin menjawab sekaligus menggugat pernyataan tersebut。 阿达·基亚基南·杨·泰西拉特·达里电影ini bahwa timbul semacam pergerakan扬·苏达·伯兰松塞基安·喇嘛丹·门耶尔玛·塞巴盖elemen至关重要的场景地下。 Oleh karena itu,Sudah bukan masanya lagi untuk memperdebatkan tentang identitas sebagai musik atau komunitas。 Justru kemudian timbul pertanyaan penting; Ke Mana Kita Beranjak? Apakah harus tetap tinggal,atau menyisihkan ruang baru dengan pemaknaan tanpa pemaksaan,atau turut meluruh dalam kepungan persepsi dan logika industri? WDWG membingkai pertanyaan tersebut dari kepingan-kepingan yang selama ini menyusun apa yang selama ini diklaim sebagai“ Black Metal Indonesia” atau“ Black Metal Nusantara”。

*