Oleh:Helmi Sukandar
simak di www.soundcloud.com/senartogok
Sebenarnya saya cukup terkejut mendengar lagu“ Pemenang”。 Bukan karena lagunya jelek atau tidak enak didengar tetapi karena lagu ini ditulis oleh Pangalo! (Seorang MC yang menurut saya tidak akan menyentuh tema seperti ini)。 Karena sudah setahun saya selalu mengikuti perkembangan Pangalo !. Setiap kali Senartogok mengunduh lagunya, soundcloud beliau jadi tujuan pertama saya。 Itu sebabnya saya merasa kenal dengan Pangalo! ,teknik seperti apa yang dia dia kanakan dalam menulis lirik,tema apa saja yang ia bahas,juga warna musik apa yang yang paling sering ia gunakan sebagai 样本 。 Tapi seperti kata teman saya“ Bukan Pangalo! namanya kalau nggak memberi kejutan”。
Sebelumnya saya tidak pernah mendengar Pangalo! Menggunakan Teknik的达赖尔菜单菜单,karena selama ini dia lebih sering berkhotbah ketimbang bertutur。 Sebenarnya ini kabar baik bagi saya。 Artinya Pangalo! 提达克·塔巴塔斯(Tidak Terbatas) Pun demikian,杨·孟买·赛亚·勒比·赫兰·拉吉·阿达拉·萨杜特·潘当·杨·伊·古纳坎·达兰·梅里利斯·里里克·特塞布。 MC yang menulis“ Sang Pengoceh” di luar dugaan menulis lagu“ Pemenang” yang sifatnya jauh berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya。 达兰“桑彭戈切” 潘加洛! menulis“ Bahwa hidup tak sekedar untuk duduk dan besandar pada khotbah ayahmu yang selalu kau dengarkan” sedangkan dalam“ Pemenang” ia malah bercerita tentang perjuangan hidup ayah dan ibunya。 Sekilas bila dibandingkan,北米南穆坎semacam kontradisi pada kedua lagu tersebut。 Yang satu menganjurkan agar tidak terlalu mendengarkan petuah dari seorang ayah,sedang yang satu lagi menggambarkan seorang anak yang mengikuti jalan yang ditempuh oleh ayahnya。
Tetapi perbandingan seperti itu hanya perbandingan sekilas saja。 Sebab setelah saya mendengar lagu ini berulang-ulang,saya malah teringat kata-kata Nietzsche dalam“ Sabda Zarathustra”:
“ Bahwa aku harus menjadi sebuah perjuangan,kemenjadian,tujuan dan sekaligus pembantah tujuan:啊,barang siapa mampu menebak kehendakku,阿坎tahu pula bagaimana berkelak-keloknya jalan yang ampauh m Di Di h Di Di (tempuh)”。
Dugaan saya, 潘加洛! Mengambil cerita perjalanan ayah dan ibunya sebagai contoh untuk menjelaskan apa yang Nietzsche sebut sebagai perjuangan dan jalan yang berkelak-kelok。 Bukan semata-mata pujian terhadap ayah dan ibunya saja。 班加罗( Karang Bisa Kita) berkata“ Lalu sekarang,ayahku menjaga gawang,琼脂aunganku tak terdengar sumbang,kumenolak jadi anak bawang dan bila hidup ini adalah sebuah ajang akan kupastikan diriku menjadi pemenangah ain ukukyana danakudayadajadajadayadak扬阿达·帕达·阿扬亚·塞巴盖·巴汉·巴卡尔·恩图克·梅拉杰特·马萨·德潘妮娅·森迪里。
Barangkali kalian bertanya-tanya,孟加帕·赛亚·特雷桑·特鲁卢·塞里乌斯·孟巴哈斯·拉古(Pemenang)ini。 Atau malah beberapa dari kalian menganggap lagu hanyalah sebatas lagu,cukup didengarkan dan dinikmati saja。 阿拉桑·赛亚·塞班纳尼亚·桑加特·塞德罗纳,杨力图·杨·迪图利斯·奥莱· 潘加洛! mempunyai daya tariknya sendiri。 Ada semacam kontemplasi dalam lagu-lagunya,杨孟加克(北)untuk berpikir kembali tentang apa杨苏达(sudah kita jalani selama ini)。 Rangkuman-rangkuman singkat dari hasil perenungan panjang ia tuangkan dalam lagu-lagunya,yang kadang filosofis dan kadang malah puitis。
Tidak ada salahnya mendengarkan lagu ini berulang-ulang,selain karena enak didengar,lirik yang ia tulis pun menarik untuk direnungkan。 Semacam Seruan Bagi Kita琼脂Tidak Mudah Menyerah Dalam Menjalani Hidup Dan Tetap Berusaha Menjadi Pemenang Dalam Melawan Diri Sendiri。 赫杰!